Jalesveva Jayamahe
Jakarta, 17 April 2025,—- Untuk mengenang warisan sejarah Perang Dunia II serta menjalankan peran diplomasi yang merupakan tugas pokoknya, TNI AL bersama Kedutaan Besar Amerika melaksanakan penyelaman untuk memasang prasasti dan bendera kedua negara serta peletakan karangan bunga di area Shipwreck (bangkai kapal) U.S A.T Liberty yang merupakan Kapal Perang Angkatan Darat Amerika yang ditembak torpedo Kapal selam Jepang tahun 1942 di Perairan Laut Tulamben Bali. Kamis (17/4).
Penyelaman yang digelar selain sebagai penghormatan terhadap situs sejarah U.S.A.T Liberty, juga sebagai pengingat akan kerja sama antarbangsa. Dalam amanatnya Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali dalam hal ini diwakili oleh Asisten Potensi Maritim (Aspotmar) Kasal Mayjen TNI (Mar) Dr. Hermanto berkomitmen untuk terus mempererat kerja sama internasional melalui kegiatan-kegiatan bermakna yang mengedepankan nilai sejarah, penghormatan antarbangsa, serta pelestarian warisan budaya bawah laut.
Historical dive ini dimotori oleh Dinas Sejarah Angkatan Laut (Disjarahal) dengan melibatkan Penyelam Naval Historical Diver (NHD) dari Disjarahal dan Penyelam dari Kedutaan Besar Amerika serta masyarakat setempat.
Menurut Kepala Dinas Sejarah Angkatan Laut (Kadisjarahal) Laksma TNI Hariyo Poernomo, Historical Dive ini merupakan intruksi Kasal Laksamana TNI Dr. Muhammad Ali yang menekankan bahwa kegiatan ini adalah salah satu program untuk mendukung tugas pokok TNI AL dalam sektor diplomasi, dimana hal ini melibatkan penyelam Naval Historical Diver Disjarahal dan Kedutaan Besar Amerika untuk Indonesia. Kegiatan ini merupakan wujud persahabatan dan komitmen bersama kedua negara dalam melestarikan warisan sejarah serta ekosistem bawah laut yang kini tumbuh subur di sekitar bangkai kapal.
“Momen bersejarah ini diharapkan akan menjadi sarana diplomasi yang mempererat hubungan bilateral Indonesia – Amerika Serikat khususnya dan negara lainnya pada umumnya untuk menuju masa depan yang lebih harmonis dan saling menghargai serta menjunjung tinggi perdamaian abadi yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945,” ujar Kadisjarahal.
Saat ini, bangkai kapal USAT Liberty menjadi destinasi utama wisata penyelaman dengan objek shipwreck. Selain itu, peninggalan bersejarah era Perang Dunia II ini menjadi tempat hidupnya beragam biota laut yang dibiarkan lestari oleh masyarakat Tulamben karena kesadaran bahwa keberadaanya telah menghidupi banyak orang.